Saturday 11 October 2014

Kanker Serviks

Oleh  :  Ni Komang Leni
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Virus HPV (Human Papilloma Virus) adalah salah satu penyebab kanker serviks. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker serviks stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, nyeri perut bagian bawah serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal

Cara mendeteksi kanker serviks adalah dengan cara melakukan Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher serviks. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Pemeriksaan lain yaitu kolposkopi (pemeriksaan alat genital dalam dengan teropong pembesar). Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka) yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan.
Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium penyakit dan kondisi kesehatan penderita, beberapa tindakan yang dapat dilakukan ialah :
1.      Operasi
a.       Histerektomi, yaitu membuang seluruh rahim, dilakukan pada kanker serviks stadium 1
b.      Histerektomi radikal, yaitu operasi mengangkat seluruh rahim, bagian atas vagina dan kelenjar getah bening disekitarnya, dilakukan pada stadium 2. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan terapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita kanker serviks mengalami kesembuhan.

No comments:

Post a Comment