ALAT KONTRASEPSI IMPLANT
By : Fita Fitriani
Pengertian :.Alat kontrasepsi implant adalah
alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormone progesterone
(progesterone sintetik) yang ditanamkan dibawah kulit (Manuaba, 2000). Jenis – Jenis Implant : 1. Norplant : Terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg
Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon : Terdiri dari 1
satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan diameter 2 mm,
yang berisi dengan 68 mg 3-keto-desogesrel dan lama kerjanya 3 tahun. 3. Jadena dan Indoplant : Terdiri dari 2 batang yang diisi
dengan 75 mh Levovorgestrel dengan lama kerja 3 tahun. Mekanisme Kerja : Seperti kontrasepsi lain yang hanya berisi
progestin saja, implant mencegah terjadinya kehamilan melalui beberapa cara : mencegah ovulasi, perubahan lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga
menghambat pergerakan spermatozoa, menghambat
perkembangan siklis dari endometrium. Efektivitas
: angka kegagalan Norplant : < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun
pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode barier. efektivitas Norplant berkurang sedikit
setelah 5 tahun, dan pada tahun ke 6 kira – kira 2,5 - 3% akseptor menjadi
hamil, norplant-2 sama efektifnya seperti Norplant, untuk waktu 3 tahun
pertama. Semula di harapkan Norplant-2 juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi
ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang
tidak diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5 – 6%. Penyebabnya belum jelas,
disangka terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya. Keuntungan : 1. Keuntungan
Kontrasepsi : Daya guna tinggi, Perlindungan jangka panjang norplant
sampai 5 tahun, implanon dan jadena sampai 3 tahun, Pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan,
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, Bebas
dari pengaruh estrogen, Tidak
mengganggu kegiatan senggama, Tidak
mengganggu ASI, Klien hanya perlu
kembali ke klinik bila ada keluhan, Dapat
dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
2. Keuntungan Nonkontrasepsi : Mengurangi
nyeri haid, Mengurangi jumlah darah
haid, Mengurangi/memperbaiki anemia, Melindungi terjadinya kanker
endometrium, Menurunkan angka
kejadian kelainan jinak payudara, Melindungi
diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul, Menurunkan angka kejadian endometriosis. Kerugian : Perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
(spotting), hipermenorea, amenorea, Nyeri
kepala, Peningkatan/penurunan berat
badan, Nyeri payudara, Perasaan mual, Pening/pusing kepala, Perubahan
perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness), Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan, Tidak memberikan efek protektif
terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS, Klien tidak dapat menghentikan sender pemakaian kontrasepsi ini
sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik pencabutan, Efektivitasnya menurun bila
menggunakan obat – obat tuberculosis (rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin
dan barbiturat), Terjadinya
kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun). Indikasi : Usia produktif, Telah memiliki anak ataupun yang
belum, Menghendaki kontrasepsi yang
memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang, Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi, Pasca persalinan dan tidak menyusui , Pascakeguguran, Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi, Riwayat kehamilan ektopik, Tekanan darah <180/110 mmHg,
dengan masalah pembekuan darah, atau anemia bulan sabit (sickle cell), Tidak boleh menggunakan kontrasepsi
hormonal yang mengandung estrogen, Sering
lupa menggunakan pil. Kontraindikasi: Hamil
atau diduga hamil, Perdarahan
pervaginam yang belum jelas penyebabnya,
Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara, Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi, Miom uterus dan kanker payudara, Gangguan toleransi glukosa
No comments:
Post a Comment